Kematian Menurut Pandangan Dalam Islam dan Hadist
Kematian Menurut Pandangan Dalam Islam dan Hadist
Pembicara: Mika
Fauziah
Mumo Palembang
Islam
memberikan ajaran bahwa semua yang hidup pasti akan menemui ajal atau kematian.
Kematian tidak akan bisa dicegah dan dielakkan. Umur seseorang ada yang
dipanjangkan dan sebaliknya dipendekkan. Bahkan, panjang atau pendek umur
seseorang berada pada wilayah takdir Allah. Tidak akan ada seorang pun yang
mengetahui tentang kepastian umur itu.
Oleh karena
itulah,seorang muslim tatkala mendengar berita kematian, maka dianjurkan untuk
segera mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi roojiuun, atau bahwa
sesuangguhnya semua itu adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Kematian seharusnya dianggap sebagai sesuatu yang lazim. Semua makhluk berasal
dari Allah, dan pada saatnya akan kembali. Seseorang yang menemui ajalnya, maka
artinya, ia telah kembali ke asalnya, yaitu Dzat Yang Maha Pencipta.
Menurut agama
Islam, seseorang yang menemui ajalnya adalah peristiwa yang lazim terjadi, atau
hal biasa, dan bahkan harus terjadi. Seseorang yang meninggal dunia dalam
keadaan muslim dianggap tidak ada masalah yang perlu dikhawatirkan atau
ditakutkan. Kematian itu baru melahirkan masalah, manakala seseorang tatkala
meninggal dunia tersebut dalam keadaan tidak sebagai seorang yang beriman.
Seseorang
yang meninggal dunia dalam keadaan beriman, maka dijanjikan oleh Allah akan
ditempatkan pada tempat yang mulia. Peristiwa kematian hanya dimaknai sebatas
berpindah tempat, yaitu dari kehidupan di dunia kemudian beralih ke alam kubur
dan berlanjut ke alam yang lebih kekal, yaitu akherat. Bagi siapapun, yang
beriman dan bertaqwa, dijanjikan oleh Allah akan mendapatkan kebahagiaan yang
tidak terputus-putus apalagi jika tujuan utama pernikahan sangat baik. Oleh
karena itu, kematian tidak perlu dianggap menjadi sebuah persoalan.
Firman Allah :
"Katakanlah: Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang
yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”.
Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk
membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS
Ali Imran, 3:154)
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim
(berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul
dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu
dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan
terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu
menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya." (QS Al-An’am 6:93)"
(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan
berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil
berkata); “Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat
menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu
kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya.
Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu."
(QS, An-Nahl, 16 : 28-29)
"Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang
telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan)
kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan)
yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah
sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka
masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka
mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan
kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam
keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Assalamu
alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu
kerjakan”. (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)
قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ
فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَى خُرُوجٍ مِّن سَبِيلٍ
Artinya : “Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua
kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa
kami. Maka Adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?"
(QS. Al Mu’min : 11)
“Allah mewafatkan jiwa pada saat kematiannya, dan jiwa orang yang belum
mati dalam tidurnya, maka Allah yumsik (menahan) jiwa yang ditetapkan baginya
kematian, dan melepaskan yang lain (orang yang tidur) sampai pada batas waktu
tertentu.” (Al-Zumar (39): 42 )
"Mahasuci Allah Yang di dalam genggaman kekuasaan-Nya seluruh
kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan
hidup untuk menguji kamu siapakah di antara kamu yang paling baik amalnya, dan
sesungguhnya Dia Mahamulia lagi Maha Pengampun” (QS Al-Mulk [67]: 1-2)
"Mengapa kalian kafir kepada Allah, padahal kalian tadinya (benda)
mati, lalu Allah menghidupkanmu, kemudian kalian dimatikan (lagi), lalu
dihidupkan-Nya kembali, kemudian (pada akhirnya) kepada-Nya-lah kalian
dikembalikan." (Al-Baqarah 2 : 28)
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan baru pada hari
kiamatlah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia beruntung. Kehidupan dunia itu tidak
lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan."(QS Ali'Imran: 185)
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun
kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh
kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka
ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu
(Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa
orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan
sedikit pun?" (QS An-Nisa 4:78)
"Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya,
maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan
dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia
beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-Jumu’ah, 62:8)
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan
tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang
ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa
yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di
bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal." (QS, Luqman 31:34)
"Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang
apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan." (QS, Al-Munafiqun, 63:11)
Kumpulan Hadits:
Sabda Rasulullah SAW: “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan
tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi) Sabda Rasulullah SAW: “Kematian yang
paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain
sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian
kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)
Dalam
tuntunan Islam, seseorang harus mempersiapkan datangnya peristiwa yang pasti
akan terjadi itu seperti gambaran hari kiamat menurut Al-quran yang sering kita
dengar. Persiapan itu berupa bekal, ialah berupa keimanan yang selalu
terpelihara dan amal shaleh yang dilakukan secara ikhlas. Jika kedua hal itu
sudah dipersiapkan sepenuhnya, maka dalam hidup ini tidak perlu ada yang
dikhawatirkan lagi.
Kapan dan di
mana pun, kematian itu harus diterima secara ikhlas, baik oleh yang
bersangkutan maupun keluarga dan oleh semuanya. Selain itu, sebagai seorang
yang selalu menjaga keimanan dan ke-Islamannya, maka hendaknya selalu berharap
dan memohon kepada Allah, agar meninggal dengan khusnul khotimah.
Demikian
terlihat bahwa kematian dalam pandangan Islam bukanlah sesuatu yang buruk,
karena di samping mendorong manusia untuk meningkatkan pengabdiannya dalam
kehidupan dunia ini, ia juga merupakan pintu gerbang untuk memasuki kebahagiaan
abadi, serta mendapatkan keadilan sejati.
Rasulullah Shalallahu Alaihi
Wasallam bersabda : "amalan-amalan itu
tergantung akhirnya"..
Mari
senantiasa perbaiki diri. Karena waktu, jam, menit, detik, dan kapan kita meninggal
tiada yang mengetahui selain ALLAH. Wallahu a’lam
Ya Allah, jagalah kami, naungilah kami dengan hidayah dan taufiq-MU,
matikan kami dalam keadaan khusnul khatimah. Aamiin Allahumma Aamiin.
Itulah kematian menurut pandangan dalam Islam dan Hadits, semoga kita senantiasa dapat menyambut mati dengan
rasa senang dan bahagia.
Komentar
Posting Komentar